LAPORAN PRAKTIKUM
ELEKTRONIKA DASAR
KARAKTERISTIK STATIK
PENGUAT OPERASIONAL ( OPAMP )
Nama : IMANUDIN
NPM : 0621005
Jurusan Teknik Elektro S1
Sekolah Tinggi Teknologi Mandala
Bandung
2008
I. JUDUL PRAKTIKUM
Judul praktikum adalah “ KARAKTERISTIK STATIK PENGUAT OPERASIONAL ( OPAMP ) “
II. TUJUAN PRAKTIKUM
Mempelajari karakteristik statik penguat opersional (opamp )
III. PERALATAN YANG DIGUNAKAN
• Kit praktikum karakteristik opamp
• Voltmeter DC
• Sumber daya searah ( DC )
• Osiloskop
• Kabel penghubung
• Generator sinyal
IV. DASAR TEORI
1. Karakteristik penguat operasional
Penguat operasional mempunyai karakteristik sebagai berikut :
Penguat tegangan, Av besar sekali >10 ribu V
Impedansi masukan Ri tingi >10 ribu Ohm
Impedansi keluaran Ro rendah < 250 Ohm
Lebar bidang/pita frekuensi DC hingga frekuensi tinggi
Drift terhadap temperature rendah.
Rangkaian utama suatu penguat operasional adalah sebuah penguat diferensial. Penguat diferensial mempunyai dua masukan, V1 dan V2, yang disebut masukan pembalik dan masukan tak berbalik. Fasa sinyal keluaran akan berbalik 180 Derajat terhadap fasa sinyal yang diterapkan ke masukan inverting. Penguat operasional hamper semuanya mempunyai satu output ( Vo ). Gambar dibawah ini memperlihatkan symbol sebuah penguat operasional ( opamp ).
Tegangan yang dihasilkan penguat bersama (common mode) tidak diinginkan dari suatu pengaut diferensial. Untuk menunjukan seberapa baik kemampuan opamp didalam menguatkan selisih sinyal, didefinisikan seebuah parameter kinerja opamp yang disebut CMRR ( common mode rejection ratio )
2. Opamp dengan umpan balik
Penguat inverting. Penguat ini memfaatkan terminal inverting sebagai tempat sinyal masuk. Terminal inverting, di ground. Opamp dimisalkan ideal, dan terdapat impedansi umpan balik ( feed back impedance ) Z yang menghubungkan keluaran dengan masukan.
Dengan Ri = tak hingga IN praktis akan = 0, sehingga arus I yang mengalir melalui Z akan diteruskan semuannya ke Z, kita lihat selisih tegangan masukan kedua terminal
Pengaut tegangan opamp dengan konfigurasi inverting seperti diatas menjadi
Rangkaian inverting diatas dapat digantikan oleh model sinyal kecil seperti diperlihatkan dibawah ini .
Gambar yang terputus-putus merupakan impedansi miller, yaitu impedansi umpan balik Z yang terpaksa dipindahkan ke sisi masukan dan sisi keluaran. Pemindahan ini dilakukan untuk mempermudah analisis.
Penguatan dengan umpan baliksekarang, Ainv,
Penguatan non-inverting, opamp dapat pula digunakan dalam konfigurasi non-invertingnya. Terminal non-inverting dipakai sebagai tempat sinyal masuk dengan terminal satunya, inverting, di ground. Sinyal keluaran akan difasa dengan sinyal masukan.
Tegangan V1 diterminal inverting dapat dihitung,
3. Tegangan dan arus offset
Tegangan masukan offset. Arus masukan IB (disebut arus bias) yang diperlukan opamp untuk bekerja, tidak sama di kedua terminalnya. Untuk menyamakan, diusahakan dengan menambahkan suatu tegangan offset diantara kedua terminal masukan, sehingga diperoleh Vo=0. Tegangan masukan offset diperlihatkan melalui kurva karakteristik opamp pada gambar berikut :
Gejala hanyut tegangan offset masukan merupakan gejala pergeseran (hanyut) tegangan masukan offset yang terjadi atau dipengaruhi oleh perubahan suhu ( temperature )
V. LANGKAH PERCOBAAN
1. Pengukuran resistansi keluaran Ro
a. Buat rangkain seperti pada gambar di atas sebuah salah satu IC yang tersedia.
b. Masukan tegangan dengan frekuensi rendah
c. Ukur Vo tanpa beban
d. Kemudian pasang beban dan atur RL hingga Vo = ½. Vo
e. Dalam keadaan ini Ro = RL, ukurlah RL ini (lepaskan Rl dari rangkaian nya terlebih dahulu)
f. Catat Ro dari pengukuran ini
g. Ulangi prosedur 2 s.d. 6 untuk opamp lainnya.
2. Penguat non- inverting
a. Rangkaian percobaan adalah seperti gambar berikut.
b. Buat table harga resistor yang tersedia mulai dari yang kecil Ra, sampai dengan yang besar Re
c. Pilih untuk R1, R2, dan Ra s.d. Re tersebut sesuai dengan table hasil pengamatan
d. Atur tegangan sumber sesuai dengan di lembaran data atau tanyakan asisten
e. Pasang tegangan DC untuk Vi sebesar 100 V
f. Amati tegangan keluaran dan catat di table hasil pengamatan
g. Ulangi prosedur di atas denag tegangan input AC, generator sinyal frekuensi 1 KHz dan amplitude 100 mV puncak.
VI. ANALISIS DAN PERHITUNGAN
Vi Vo
TL081 741 LF356
0.1 7.9 0 5.6
0.2 8.3 0 5.8
0.3 8.3 0 5.8
VII. KESIMPULAN
Dari hasil pengukuran karakteristik statik ini adalah IC opamp TL 081
hasil pengukuran karakteristik statik ini adalah IC opamp 741 adalah 0
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Dwiyanto,2008. “ Buku petunjuk praktikum rangkaian listrik “.Bandung: sttmandala
Selasa, 06 Oktober 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
The 7 casinos with the best new slots in North - Mapyro
BalasHapusA map showing casinos 남양주 출장마사지 in North Carolina, 동해 출장샵 Casinos with the best new slots 거제 출장샵 in North Carolina, Casinos with the 남양주 출장안마 best new slots in North Carolina, 제주 출장안마 North